Dari Pesantren Kita Bisa Berkarya dan Mandiri

Mas Andre Hariyanto Penulis Aktif Menggeluti Kajian Media & Founder Komunitas Taklim Jurnalistik
Mas Andre Hariyanto Penulis Aktif Menggeluti Kajian Media & Founder Komunitas Taklim Jurnalistik

TIMESLINE - Pendidikan dan dakwah memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan untuk membekali umat manusia dalam menghadapi pergolakan kehidupan yang semakin kian tak terkendali.

Untuk mensyiarkan ilmu dengan cara berdakwah tentunya sebuah lembaga pendidikan memerlukan proses pendanaan demi kelancaran dan perkembangan suatu lembaga.

Jer basuki mawa bea, salah satu pepatah atau falsafah Jawa yang memiliki arti jika menginginkan kesuksesan maka diperlukan adanya pengorbanan.

Agar lebih produktif dan berkembang dengan pesat maka lembaga pendidikan yang dikelola oleh sebuah yayasan pesantren harus berpikir kreatif.

Setiap kegiatan pendidikan memerlukan biaya. Untuk itu, dana pendidikan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses pendidikan, contohnya untuk pembangunan asrama santri, pendanaan kitab-kitab, pemeliharaan asrama, dan kegiatan belajar mengajar lainnya.

Darimana semua itu akan diperoleh jika sebuah lembaga yayasan pesantren tidak memiliki pendanaan untuk menguatkan perekonomian pesantren secara mandiri?

Sumber dana dapat diperoleh melalui, pertama, wakaf artinya sumbangan, kedua Shodaqoh, dan ketiga hibah artinya pengeluaran harta semasa hidup untuk kepentingan keagamaan.

Dalam hal pembiayaan, pendidikan pesantren lebih mengandalkan pada kemandirian lembaga yang diperoleh dari berbagai sumber yang ada berupa sumbangan para santri dan orang tua, wakaf, zakat, infak dan shodaqoh.

Selanjutnya 1 2 3 4 5
Penulis:

You have not selected any widget for this sidebar.

Baca Juga