Puan Maharani: Teknologi Mampu Membantu Masyarakat

Perkembangan Teknologi Farmasi
Perkembangan Teknologi Farmasi

TIMESLINE - Pandemi membuat dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat dunia. Tak melulu bernada negatif, pandemi juga mampu mendorong teknologi farmasi berkembang dengan pesat.

Dengan banyaknya masyarakat yang isolasi mandiri kala pandemi melanda, peran telemedicine menjadi andalan untuk mencari informasi, konsultasi dengan dokter, dan membeli obat-obatan yang dibutuhkan.

Namun, untuk memaksimalkan penggunaan telemedicine ini, pelaku usaha harus mampu membawa transformasi digital yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara seamless.

Menurut Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dr Hermawan Saputra SKM MARS CICS menyebut bahwa industri farmasi menghadapi tantangan berupa resiliensi sistem yang diuji melalui kemampuan masyarakat dalam mengakses layanan.

"Tujuan dari digitalisasi bidang kesehatan dan farmasi adalah menjaga aksesibel layanan dan biaya yang terjangkau oleh berbagai kalangan. Beberapa upaya dalam komoditi, sumber daya, pelayanan kefarmasian, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat telah dilakukan agar terciptanya kemandirian dalam manajemen dan informasi kesehatan," kata dia.

Hermawan melanjutkan, dilihat dari urutan waktunya, proses digitalisasi di industri kesehatan dimulai sejak 2017 saat uji coba telemedicine dilakukan dalam rangka konsultasi, diagnosis, dan tindakan medis yang dilakukan dari jarak jauh berbasis tele-radiologi, tele-ultrasonografi, dan tele-elektrokardiologi.

Pada 2019 pelayanan telemedicine antar fasilitas pelayanan kesehatan untuk konsultasi mulai diselenggarakan. Di awal 2020 TIK makin dikembangkan dalam rangka pencegahan COVID-19.

Dan, pada 2021, pelayanan telemedicine makin banyak digunakan karena berkaitan dengan track and trace system di bidang kesehatan dan farmasi.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis:

You have not selected any widget for this sidebar.

Baca Juga